Selasa, 19 Mei 2015

Biodata isandra martin


Isandra Matin Ahmad adalah seorang arsitek yang karya-karyanya menerima banyak penghargaan. Sejak mendirikan Andra Matin Architects pada tahun 1988. Aang, panggilan akrabnya, meraih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Award pada tahun 1999 dan 2002 untuk Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8 di Kemang, Jakarta Selatan. Sementara Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan, dan kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah, mendapat tiga penghargaan dari IAI DKI Jakarta pada 2006.

Ir. Isandra Matin Ahmad atau yang biasa dipanggil Andra Matin adalah seorang arsitek Indonesia yang telah menerima banyak penghargaan. Andra Matin lulus dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1988. Setelah itu mulai tahun 1990 hingga 1998 ia bekerja di PT. Grahacipta Hadiprana, Jakarta. Ia menganggap waktu delapan tahun yang dipakainya untuk bekerja sebagai proses belajar dan pematangan diri sebelum mendirikan biro arsitektur sendiri. Selama delapan tahun tersebut, Andra Matin juga telah mengajar di beberapa universitas, antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Tarumanegara. Pada tahun 1998, Andra Matin berhasil mewujudkan cita citanya yaitu mendirikan biro arsitektur yang bernama Andra Matin Architect (AMA) di Jl. Manyar III Blok O-3 Kav. 29-30 No. 4-6 Bintaro Jaya sektor I Jakarta Selatan 12330 Indonesia

Dalam mendesain, Andra Matin selalu melakukan riset dan bereksperimen sehingga dapat menemukan ide-ide segar dan terus berkembang dalam menciptakan inovasi yang baru. Menurutnya kebebasan dalam berkarya merupakan hal yang mutlak, bahkan lebih berharga dari kesuksesan secara material. Tanpa kebebasan dalam berkarya hanya akan menjadi rutinitas semata. Andra berperinsip bahwa manusia harus dapat mengendalikan kerja, bukan kerja yang mengendalikan manusia. Meskipun Andra Matin selalu menekankan perlunya inovasi di setiap desain yang berbeda dari karya sebelumnya, ia juga menekankan  pentingnya konsistensi dalam desain sehingga setiap karyanya menampilkan ciri-ciri khusus dari perancangnya. Inovasi menurut Andra Matin adalah proses terus menerus bagi seorang arsitek untuk memberi solusi terbaik dalam desain dan arsitektur bukanlah sekedar proses copy-paste, melainkan proses kreatif yang penuh dengan eksplorasi panjang sehingga pada akhirnya melahirkan jati diri. Oleh karena itu Andra Matin prihatin terhadap pengembang  properti yang sekedar menduplikasi arsitektur dari indah dari negara lain tetapi terlihat asing di tanah sendiri.

Andra Matin mengusung gaya arsitektur kontemporer yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur minimalis dan arsitektur jepang karena pernah tinggal di jepang semasa kuliah selama 1  bulan. Namun beliau tidak mau disebut sebagai arsitek minimalis, tetapi ia lebih setuju jika rancangannya disebut sebagai kontemporer, vernakular kontemporer, atau arsitektur Andra Matin. Karya-karya Andra Matin selalu menampilkan kejujuran, dalam arti menampilkan material pada bangunan dengan apa adanya. Selain itu, Andra Matin juga menerapkan  perinsip kesimbangan namun tidak selalu simetris, karena terlalu simetris justru akan terlihat kaku. Keseimbangan yang baik menurutnya seperti yin yang yang dinamis namun saling melengkapi. Arsitektur Andra Matin adalah arsitektur yang
sinematik
. Arsitektur sebagai sebuah peristiwa ditata ke dalam
alur pengalaman
 yang tersusun dalam sekuens, sehingga  pemahaman/apresiasi (pemahaman mungkin bukan kata yang tepat) akan keseluruhan cerita
ditunda, tidak terpahami langsung dalam waktu yang bersamaan. Jika arsitektur pada umumnya telah menstandarkan atau mendatarkan emosi dengan cara menghilangkan ekstrim
dari spektrum emosi manusia, maka arsitektur Andra Matin memaksa kita meminjamkan
emosi kita, dan meletakkannya di sana. Ia terasa hadir justru bukan semata-mata dari eksistensi materialnya, melainkan pada imaji-imaji dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan  pada yang mengalaminya. Dengan demikian, ia membuat kita merasakan adanya keterikatan  pada tempat, waktu, dan terutama pada diri kita sendiri, secara lebih kuat dan bermakna.

Karyanya
Kantor Desain Grafis Le Bo Ye & Galeri Dia Lo Gue Kedua bangunan tersebut dirangkum di atas tanah seluas 500m
2
 dengan aplikasi material yang sangat menarik yaitu paduan material beton, semen, dan jati belanda yang ditampilkan apa adanya tanpa pelapis.

Tekstur material banyak diekspos di area café, galeri, maupun area servis. Ada material beton pada plafon, semen pada dinding, dan plywood pada meja bar. Untuk penyekat dinding kloset digunakan material GRC (
Glassfibre Rainforced Fibre)
tanpa pelapis cat. Teknis pemasangan GRC menggunakan modul per120cm, menyesuaikan dengan ukuran lembaran GRC itu
sendiri. Saya ingin

memperlihatkan tekstur yang apa adanya, tutur Andra Matin sang perancang. Beton atau kayu Jati, ya ditampilkan apa adanya, jangan diwarna.
Sesuatu ditampilkan seperti dia dilahirkan, tapi dengan tampilan yang sebaik-
 baiknya, tuturnya.
Gedung Dua8 Konsep utama pada bangunan ini adalah galeri yang tidak hanya melayani sebagai ruang pamer bagi karya-karya seni, tetapi juga sebagai tempat berinteraksi bagi  penggemar seni dan seniman pencipta karya tersebut. Galeri juga harus dapat membuat orang-orang memiliki tingkat toleransi tinggi dan penghormatan terhadap kesenian di Indonesia.

Javaplant Office Terletak di lereng gunung di Tawangmangu. Dirancang sedemikian rupa hingga terlahat sangat menyatu dengan alam di sekitarnya. Mengacu pada konsep modern tropis, rancangan bangunan di kompleks Javaplant memadukan bahan alami dengan material mutakhir di samping memanfaatkan potensi lingkungan sekitarnya. Pada tahap awal, arsitek menata posisi bangunan dan jalur sirkulasi baik sirkulasi untuk orang maupun untuk barang yang efisien. Dua bangunan yaitu kantor dan laboratorium, ditata dalam formasi saling tegak lurus menyerupai huruf L. Bangunan kantor yang hanya satu lantai ditandai oleh atap model pelana sedangkan bangunan  pabrik yang terdiri dari dua lantai, ditutup oleh sebidang atap miring. Dalam pengolahan lahan dan bangunan, arsitek memasukkan unsur air yang berefek menenangkan dengan cara membuat kolam ikan koi di bagian belakang bangunan kantor utama dan di bagian muka kantor pemasaran. Kolam ini dibuat mengelilingi
kantor bahkan bangunannya, seolah-olah menjorok di atas permukaan kolam sehingga menarik perhatian (eye catcher) orang yang datang.
Kelompok
Komunitas Salihara

Gedung ini dirancang oleh tiga arsitek yang berbeda dan Andra Matin merupakan salah satunya yang merancang bagian perkantoran. Berbentuk persegi dan tidak dipoles oleh cat bewarna. Bangunan dibiarkan polos dengan warna abu-abu beton yang mendominasi dengan hijau daun alami yang tumbuh dan menjadi pemanis disekitarnya

merupakan keseimbangan sempurna dari modernitas dan fantasi. Fasad, dinding yang disusun dari 1200 jendela lapuk yang dikumpulkan dari seluruh penjuru nusantara membujuk kita untuk melalui pintu masuk yang sempit dan berjalan melalui mezzanine semen gelap. Masa bangunan berbentuk elips, menyerupai koloseum dan terdapat kolam renang di pusatnya.

Kesimpulannya
Andra Matin dikenal publik dan mendapat banyak penghargaan berkat konsistensi dan  perinsip yang selai ia pegang teguh. Pencapaian tersebut juga didapat karena beliau selalu melakukan riset dalam merancang sehingga tercipta ide ide dan inovasi baru yang berbeda dari   pada bangunan karyanya. Seperti berada di dalam ruangan, padahal diluar ruangan, seperti  belum selesai, padahal sudah selesai. Selain itu bangunan rancangan Andra Matin dapat disebut bangunan yang sinematik kerena perbedaan sekuel di setiap bagian bagian bangunan, memaksa kita untuk memahami maksud dari rancangan tersebut
karya sebelumnya. Meskipun begitu setiap karyanya selalu mencitrakan diri seorang Andra Matin sebagai perancangnya. Kesan yang ditimbulkan dari karyanya selalu menimbulkan perasaan yang berbeda dari keadaan sesungguhnya saat kita menginjakkan kaki

3 komentar: